Guru Pembimbing : Dra. Fathul Jannah
Disusun Oleh :
Kelas : X 5
Kelompok 1
1.
Inayaturrahmi
2.
Maharatun Nida
3.
Noor Athiyya
4.
Zaida
5. Desy Ramadhani
6. Dewi Sofia
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANJAR
SMA NEGERI 1 MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SMA NEGERI 1 MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Langkah-langkah Metode Ilmiah
tentang formalin dan boraks.
A. Perumusan
masalah
1. Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk
menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang
diproduksinya tanpa memikirkan akibatnya?
2. Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks
atau formalin pada proses pembuatannya?
3. Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan
pengawet dari boraks atau formalin?
4 Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk
pangan?
5 Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada
produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?
1. Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk
menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang
diproduksinya tanpa memikirkan akibatnya?
2. Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks
atau formalin pada proses pembuatannya?
3. Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan
pengawet dari boraks atau formalin?
4 Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk
pangan?
5 Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada
produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?
B. Merumuskan
hipotesis
1 Boraks dan formalin merupakan bahan pengawet yang umumnya
digunakan untuk industri tekstil, kayu, dsb. Dapat juga
digunakan sebagai pembasmi serangga dan hal-hal lain yang
sama sekali tidak ada kaitannya dengan makanan.
2 Jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau
formalin pada proses pembuatannya adalah tahu, tempe, bakso
dan ikan asin
1 Boraks dan formalin merupakan bahan pengawet yang umumnya
digunakan untuk industri tekstil, kayu, dsb. Dapat juga
digunakan sebagai pembasmi serangga dan hal-hal lain yang
sama sekali tidak ada kaitannya dengan makanan.
2 Jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau
formalin pada proses pembuatannya adalah tahu, tempe, bakso
dan ikan asin
3. Kita dapat mengetahui suatu bahan
pangan menggunakan boraks
atau formalin yaitu mencari tau bagaimana tekstur makanan yang
mengandung formalin, amati dan teliti tekstur makanan tersebut
seperti pentol, kerupuk, dll
atau formalin yaitu mencari tau bagaimana tekstur makanan yang
mengandung formalin, amati dan teliti tekstur makanan tersebut
seperti pentol, kerupuk, dll
4 Akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk
pangan adalah berbagai gangguan pada saluran pencernaan, hati,
saraf, otak, serta pada organ-organ yang berselaput yang terkena
secara langsung. Dan bila terjadi secara terus menerus dapat
menyebabkan kanker bahkan kematian.
5 Sebenarnya pemerintah telah berperan dalam pemberantasan
penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan. Tetapi
tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah kurang tegas dan
tidak tepat mengenai sasaran. Sehingga hingga sekarang kita
masih sering melihat orang-orang yang keracunan atau terkena
penyakit lainnya, disebabkan memakan makanan yang mengandung boraks atau formalin
. c. Pengujian Hipotesis
1Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di
berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas,
pengawet kayu, dan keramik.
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu
2Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering
menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan,
tahu, mie, dan juga daging ayam
3- Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas
yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan
banyak daging.
- Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan
mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan
renyah.
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar,
insang berwarna merah tua
dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar,
insang berwarna merah tua
dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas
formalin.
- Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet
hingga lebih dari 3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.
- Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar
(25 derajat celcius), berbau
menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
- Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet
hingga lebih dari 3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.
- Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar
(25 derajat celcius), berbau
menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
4. Berikut beberapa pengaruh boraks
pada kesehatan.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf
Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
5. Pemerintah berperan penting dalam pemerhatian boraks tersebut
tetapi kurang perhatian dan tidak tegas, hal itu terbukti dengan
banyaknya makanan sekarang ini yang mengandung boraks dan
formalin, boraks dan formalin tak dapat dilihat dengan sekilas,
setelah teruji barulah dapat telihat hasilnya. Sehingga pemerintah
sulit untuk menegakkan kebenaran.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf
Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
5. Pemerintah berperan penting dalam pemerhatian boraks tersebut
tetapi kurang perhatian dan tidak tegas, hal itu terbukti dengan
banyaknya makanan sekarang ini yang mengandung boraks dan
formalin, boraks dan formalin tak dapat dilihat dengan sekilas,
setelah teruji barulah dapat telihat hasilnya. Sehingga pemerintah
sulit untuk menegakkan kebenaran.
D . Pembahasan
Dan Solusi
= Boraks merupakan srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri keras, gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol kecoa. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, krupuk gendar, atau krupuk puli yang secara tradisional di jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi sedikit-sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks tidak hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
Solusi : tidak semua solusi dapat di jalankan semua orang, namun melihat banyaknya sekarang ini makanan yang mengandung boraks dan formalin lebh baik kita membuat makanan sendiri dari rumah yang terjamin kebersihannya dan sudah pasti sehat.
= Boraks merupakan srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri keras, gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol kecoa. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, krupuk gendar, atau krupuk puli yang secara tradisional di jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi sedikit-sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks tidak hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
Solusi : tidak semua solusi dapat di jalankan semua orang, namun melihat banyaknya sekarang ini makanan yang mengandung boraks dan formalin lebh baik kita membuat makanan sendiri dari rumah yang terjamin kebersihannya dan sudah pasti sehat.
E. Kesimpulan
Dari
data tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa boraks dan formalin adalah bahan
kimia yang sekarang ini banyak bahan makanan yang menggunakan boraks dan
formalin, penggunaan boraks dan formalin di masukan dalam makanan bermaksud karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat,
karena harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh
buruk pada kesehatan, namun sungguh ironis karena pedagang sama sekali tak
memikirkan bahaya-bahaya tersebut. Menggunakan bahan alami yang relative
sedikit mahal lebih baik dari pada menggunakan bahan yang murah tapi berbahaya
0 komentar:
Posting Komentar