Satu Dua Tiga. by. Nida

 CERPEN :


Satuuu.... Duaaa... Tigaaa....
Angka itu. . . sangat sering ku ucapkan di setiap hari ku,
jari-jari ku seperti tlah terbiasa menggerakanjari telunjuk, tengah dan jari manis.
mungkin hal itu sangat rutin ku lakukan di setiap hari ku,...

sering ku menghitung hari. . . .  aku sangat bahagia ketika menghitung hari ingin bertemu dengan mu. . . 
Ketika kita bersama. .  Canda dan tawa kita lalui bersama..
                                                                                    Ketika pandangan kita di langit,
dan ketika selalu menghitung bintang-bintang yang indah di langit, tapi selalu di akhiri dengan tawa kita. . . karena tak sanggup menghitung bintang di langit.. :)
Aku selalu membayangkan, sa'at aku melihat bintang terindah di langit, akan kah aku nanti akan menjadi bintang terindah di hatinya, yang selalu menerangi hatinya. .
 ***
bagiku. . . .
kekecewaannya adalah kesedihanku.
kesedihannya adalah kehancuranku. .
dan kehilangannya adalah kematian mu. . .
   mungkin bagi orang itu berlebihan, tapi bagi ku, dia adalah penyemangat hidup ku ketika aku sedang jatuh, Kekasih tersayang ku.. ia dia adalah kekasiih ku..
ku rasa kami takkan pernah terpisahkan  . .
ketika yang kami lewati selalu tawa, canda dan bahagia. .
 Tapi akan kan selamanya kan bahagia....
 Tidaak...
Semua berakhir ketika sebuah penyakit mengerikan menyerang tubuhku...
Kangker retinoblastoma, Kangker Mata kanker yang terjadi pada daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya (pada retina).
RETINOBLASTOMA. . . . . 

nama itu. . . . seperti nama yang siap menghancurkan hidup ku. . . 
Tidaaaakkk..... aku bahkan tidak bisa berkata apa-apa lagi, ketika telah di Vonis penyakit kangker mata.

 satu.. duaa.. tigaa....
aku menghitung hari, tapi sekarang, seakan aku di hantui oleh hitungan ku sendiri. . 
dulu satu hari terlalu cepat untuk ku, tapi sekarang satu hari terasa sangat berat untuk ku..
karena aku hanya melihat beberapa waktu lagi, . atau bahkan aku hidup hanya beberapa hari lagi..
  
   ***
ketika aku bangun dari tidurku...
perlahan mata ku membuka dari tiduku yg nyenyak..
kenapa hitam ?? tidak ini pasti hanya halusinasi ku.. Yah benar Halusinasi...
ke kucek mata ini berharap aku bisa melihat cahaya meski hanya sedikit, tapi gak bisa. apaaa.... apakaaah aku BUTA...
AKU BUTAAA...... gaaaaakkkkkkkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku seperti mimpi sekarang, Ya Tuhan, aku bahkan gak mampu menerima kenyataan ini,
mulai hari ini aku gak bisa melihat pacar ku, gak bisa lihat orang tua gak bisa lihat semuanya....
atau bahkan kematian akan menanti ku hari ini.
gak ... aku harus Optimis menghadapi kehidupan ku yang sekarang..
Tapi apakah Dio bisa menerima aku yang sekarang, gak mungkin, mana mungkin dia menerima cewek buta seperti aku.
Sekarang aku hanya mengurung diri di kamar.. aku gak mau keluar, karena bagiku, di luar ataupun di dalam sama saja, yang kulihat hanya kegelapan..
    aku mendengar beberapa langkah kaki dari kejauhan yang ingin memasuki kamar ku..
SIAPA KAMU !! teriakku cemas, tapi langkah itu terus saja mendekat dan sekarang dia ada di samping ku, tiba-tiba genggaman tangan dari seseorang menggenggam tangan ku,
kamuu... kamu Dio kan ? aku terus bertanya-tanya tapi tak di jawab olehnya... tapi tiba-tiba air mata menetes di tangan ku," Kamu kenapa nangis?" lagi-lagi tak ada jawaban.
 hanya Ciuman kecil di dahi ku, tapi dengan air mata.. aku yakin dia Dio.
 "Sayang... ma'afkan aku harus pergi." suara bisikan kecil di telingaku, aku hanya bisa terdiam membisu dengan tangisan ku merelakan kepergiannya karena memang aku pantas di tinggalkan, aku uah gak bisa ngapa-ngapain lagi,  aku udah hancur,. bahkan hidup ku udah gak berguna bagi orang lain....
     hidup ku sekarang, hanya bergantung pada seseorang yang iklas mendonorkan matanya untuk ku...


* esok hari
"Sayang.... mama ada gambar gembira untuk kamu... "
teriak suara mama ku dari luar kamar,
"ia mah... ada apa" balasanku hanya lesu senyap.. mamaku pun masuk kamarku, Sayang, kamu akan bisa melihat lagi, karena kata dokter ada orang yang mau mendonorkan matanya untuk kamu.. "
aku kaget bahkan aku gak percaya mamaku bilang gitu ke aku. "Siapa orangnya mah?"
tanya ku penasaran dengan siapa orang baik yang mau mendonorkan matanya untukku.
"kamu gak usah banyak tanya sayang... ayo kita ke Rumah Sakit sekarang.."


**
     sekarang aku udah bisa lihat... aku sudah bisa melihat warna-warna di hidupku.. dan sekarang aku telah bersih dari kangker itu setelah menjalankan operasi..
"Mamaaa... aku ingin menemui orang yang telah mendonorkan matanya untuk ku Mah.."
tapi aku melihat mamaku tampak murung ketika ku tanya itu,
"ma'af Sayang... orang nya gak bisa di temui.. tapi kamu dulu setiap hari selalu bertemu denganya" jelas mamaku terlihat sedih.. aku bingung kenapa mamaku seperti itu.
"kenapa mah??? kenapa orang itu gak bisa di temui? dan siapa diaaaa maaaaa...." aku mulai panik sa'at itu, tiba-tiba aja mamaku nangis,,,, aku tambah bingung kenapa mama ku sampai nangis...
"orangnya sudah meninggal sayaaaaang..... dia meninggal karena kecelakaan mobil, dan terakhir dia mewasiatkan agar matanya di donorkan sama kamu, dan terakhir dia menitipkan surat ini sama Mama." aku langsung merebut surat itu dari tangan mama ku.

                To : Nia sayang ku....
ma'af kan aku kemaren aku ninggalin kamu, aku gak maksud mau ninggalin kamu, tapi aku gak bisa menemai kamu, karena aku, di perintahkan mamaku pulang ke Amerika, tapi aku baru tau sa'at aku mau pamit sama kamu. bertepatan sa'at aku ingin pamit pergi, ternyata kamu Buta dan terkena penyakit Retinoblastoma yang membuat kamu buta dan gak bisa melihat lagi, aku jadi bingung mau bilang apa sama kamu hari itu, kepala Ku pusiiiing seperti ingin pecah,. dan disisi lain aku gak bisa ninggalin kamu, tapi disisi lain aku gak bisa di bilang anak durhaka karena gak nurutin perintah mamaku yang sedang sakit di Amerika, aku bahkan gak pernah mengira kepusingan itu membuat aku gak mengendalikan diri, aku berjalan tanpa melihat arah kiri dan kanan hingga tiba-tiba mobil menabrakku dari arah belakang, yang membuat aku koma beberapa hari, dan sekarang di sisa-sisa hidupku aku menulis surat ini untuk kamu... sayang... mungkin sa'at kamu membaca surat ini aku udah gak ada lagi di dunia, dan kamu membaca surat ini dengan menggunakan mata ku yang telah ku berikan iklas buat kamu, sayaang... walaupun aku udah gak ada di dunia, tapi aku selalu ada bersamamu. karena bagian tubuhku ada bersama mu selamanya,,,
kita tetap bisa melihat bintang bersama-sama. melihat bintang dengan 2 mata yang sama, dan menghitung bintang indah bersama...
ketika kamu melihat bintang paling indah di langit,, ingat lah itu adlah aku.. 
SELAMAT TINGGAL Sayang... 
                                                                       dio.

***
    Gaakkkk.. Diooooooooooooooooooooooooo........................ kamu jangan pergi, kamu gak boleh ninggalin aku Dio, kenapa harus kamu yang meninggal,. kenapa gak aku yoo.....
 aku berteriak tanpa peduli aku sedang di rumah sakit...
dan sekarang aku hanya berada di pelukan Mama ku...

****
 Satu.... Duaaa.. Tigaa...
aku tersenyum melihat bintang-bintang indah di langit..
tapi aku melihat bintang yang paling indah di langit dan aku yakin bintang yang paling indah itu adalah Dio..

 terima kasih Dio, kamu adalah orang yang selamanya, akan menjadi orang yang paling aku sayang di hiduku.... :)
     

2 komentar: