Tangisan ku Lelucon mereka..

Air mataku seperti suara mereka..
Ketika air mataku mengalir..
Suara mereka terdengar mentertawakan ku..
Semakin deras deraian air mataku
Semakin keras mereka mentertawakan ku...
Aku terlihat lemah di hadapan mereka..
Aku terlihat sangat cengeng di hadapan mereka..
Aku kalah dengan permainan mereka..
Bahkan aku terlalu bodoh sampai mereka bisa mempermainkan ku..
Aku terlalu lugu sampai aku bisa terjebak dalam permainan mereka ..
Bahkan aku terlalu lemah.. Sampai aku menangis di hadapan mereka..
Tapi apa mereka merasa apa yang ku rasa..
Apa mereka meraskan sakit  seperti sakit yang ku rasa,,..
Apa mereka tau seberapa dalam kecewa yang kini ku rasakan..
Sepatih pahit kopi yang orang buat...
Lebih pahit lagi kisah hidupku yang sekarang..
Mereka puas melihat ku menangis..
Tapi aku lebih puas lagi merasakan sakitnya permainan mereka..
Kesedihanku tak berarti untuk mereka..
Tapi bagiku kesedihanku sangat berarti..
Jika emang airmata ku adadah kebahagiaan mereka..
Aku ingin berhenti menangis..
Agar kalian tak lagi mentertawakan ku..
Aku tau mereka tertawa karena mereka buta...
Mereka mati rasa dengan hati mereka..
Dan mereka Banci..
Mereka mati rasa karena mereka tak pernah membayangkan seperti aku.
Tak pernah memikirkan perasaan ku..
Selalu mereka memikirkan kebahagiaan mereka..
Tak memikirkan seperti apa sakit yang ku rasakan..
Mereka juga cowok banci membiarkan seorang cewek menangis di hadapan mereka..
Dan lebih parah lagi aku nangis karena mereka..
Mereka gak punya hati.. Menjadikan perempuan objek permainan mereka..
Mereka berhasil buat aku nangis,..
Mereka juga berhasil buat aku sakit ..
Goodjob buat mereka ..
Semoga suatu sa'at mereka akan merasakan apa yang sekarang ku rasakan..
Dan semoga luka ini akan hilang sendirinya..
Meski ku tau mema'afkan mereka tak semudah membalikkan telapak tangan..
Aku tak ingin lagi terjebak dalam permainan mereka..
Ma'af jika suatu sa'at kita bertemu, takkan lagi mampi bibir ini senyum untuk mereka..

0 komentar:

Posting Komentar